Senin, 11 Maret 2013

Cerpen,CINTA SESAAT



CINTA SESA’AT

Pagi ini burung berkicauan. Matahari bersinar cerah menemani setiap jejak langkahku. Langkah demi langkah, aku bejalan menuju sekolah. Hatiku begitu gembira, tak ada yang membebani, semua karena kejadian tadi malam tepat 2 bulan aku berpacaran dengan Herlan. Cowok yang paling aku sayang. Tadi malam kami merayakan hari jadi kami dengan menyusuri kota Bekasi ini. Meskipun menurutku singkat tapi aku bahagia bisa seharian bersama Herlan.
Perkenalkan namaku Frisha, biasa di panggil Riris atau Icha hehe... Orang bilang aku ini orangnya ceria,gak pernah sedih,cuek tapi slalu bikin suasana rame,kalau ada aku gak bakal sepi deh. Kadang aku berfikir apa yang menarik dari aku, Herlan juga kenapa mau mencintai aku? Aahh... gak tahu, pokoknya aku sayang Herlan..
“Hai teman-teman... “(sapaku saat baru masuk ruang kelas)
“eh Icha datang” (kata Ria)
“hehe... eh temen-temen tahu gak, kemarin aku ngerayain hari jadiku sama Herlan”
“Pantesan kemarin gak bisa di hubungi” (kata shelsa dengan ketus)
“ada apa shel, cari-cari aku segala?? Kangen yaa “ (candaku)
“lupa ya, udah janjian sama aku dan Ria buat cari buku, eh kamu ngilang”
“haduh temen-temen maaf”
“udah gpp, ntar aja kita beli” (kata Ria).

Saat istirahat.
    “cha, shel ke kantin yuk?”(ajak Ria)
    “ayo” (jawab shelsa)
    “aku gak ikut ya,soalnya mau ke Herlan dulu. Dah kangen nih,hehe...”
    “huuhh...  dasar”(serentak Ria dan Shelsa)
    “iya udah kita ke kantin ya cha”(kata Shelsa)
    “siip”
Aku melangkahkan kakiku menuju kelas XI-1,maklumlah Aku dan Herlan tidak satu kelas Aku di kelas XI-4 .tapi sesampai di kelas XI-1 Aku tidak menemukan sosok Herlan. Dan Aku bertanya pada sahabat Herlan, Raka.
  
    “ka, Herlan mana?”
    “wah, gak tahu cha”
    “tumben banget gak tahu, biasanya kamu kemana-mana sama Herlan”
    “gak tahu cha, dia tiba-tiba ngilang”
    “oh yaudah yaa, makasih”
    “kembali :D”
Saat aku akan kembali ke kelasku, aku inget kalau si Ria dan Shelsa lagi di kantin. Ya udah aku nyusul mereka ke kantin. Sambil jalan aku sms Ria.
    “Ria,aku nyusul kalian yaaa..”
Saat di perjalanan,sengaja iseng-iseng aku pengen lewat belakang kelas-kelas,soalnya gak tahu kenapa aku pengen lewat sana. Sambil jalan, aku buka sms dari Ria.
    “ok”
Tiba-tiba langkahku berhenti karena aku melihat Herlan bersama Nata alias Tata. Tata itu temen 1 eksul aku, lho kok sama Herlan ? Aku yang keget langsung menghampiri mereka.
    “ngapain kalin berdua di tempat sepi gini?” (tanyaku hampir tak percaya)
    “kita,kita ya pacaran cha.. Ngapain lagi kan kita lagi berdua”(jawab Tata dengan nada ketus)
    “ini maksudnya apa yang?”(tanyaku ke Herlan)
    “eh,,panggil-panggil sayang? Herlan itu pacarku sekarang. Kamu Cuma buat pelampiasan tahu!! Herlan sayangnya sama aku ‘Tata’ bukan kamu!!”
    “maksudmu apa Ta?” (sambil aku meneteskan air mataku)
    “masih kurang jelas nona manja?”
    “hmm.. maafin aku cha”(kata Herlan dengan nada bersalah)
Dengan cepat aku lari meninggalkan mereka berdua. aku tak kuasa menahan tangisnya. aku menuju ke kelasku. Di dalam kelas aku menangis. Sampai istirahat tlah usai, semua siswa dan siswi memasuki ruang kelas untuk mengikuti pelajaran. “kamu kemana sih cha? Aku sama Ria dah nunggu kamu,tapi kamu gak datang-datang”(kata Shelsa)
    “huaaa,,, hiks..hiks..hiks...”(Aku menangis)
    “kamu kenapa cha?”(tanya Shelsa)
    “haduh cha, jangan nangis, ayo minta izin ke bu Denny. Kita ke UKS aja, kamu cerita ke kita”

Saat di UKS.
    “kamu kenapa cha?”(tanya Ria)
    “hiks...hiks...Herlan...”
    “kenapa sama Herlan? Cerita sama kita” (kata Shelsa)
    “Herlan...Huaaa... sama Tata Selingkuh,,, Hiks,,”
    “What?? Serius cha?”
    “Sumpah Shel,tadi aku liat mereka di belakang”
    “Minta dihajar itu orang”(kata Shelsa yang gak trima aku di gituin)
    “udah Shel,jangan gitu ini urusan Herlan, Icha dan Tata. Kita gak harus ikut campur”(kata Ria)
    “Kita diem aja gitu maksudmu Ria?
    “iya gak gitu,kita support aja Icha dari belakang”
    “tapi aku gak trima sama perlakuan mereka ke Icha Ria!”
    “Ria benar Shel,Ini masalah ku dan mereka”
Keesokan harinya. Herlan merasa sangat bersalah padaku. Dan dia ingin membicarakan masalah ini , dengan segera Herlan mendatangi kelas XI-4 saat istirahat pertama.
    “Icha mana ? (tanya Herlan pada Ria dan Shelsa)
    “sakit”(jawab mereka serentak)
    “sakit apa? (Herlan khawatir)
    “tau” (jawab mereka lalu meninggalkan Herlan)
Herlan segera meninggalkan kelas XI-4. Dia benar-benar khawatir gara-gara kejadian kemarin masak aku sampai sakit dan gak masuk sekolah. Dia berniat menjengukku nanti sepulang sekolah.
Saat bel pulang sekolah berbunyi, dengan segera Herlan mengendarai motornya menuju rumah ku.
Saat di rumah ku, Herlan mengetuk pintu rumah ku..
Tok..tok..tok...
    Saat pintu di buka oleh bi nah (pembantu di rumahku)
    “Eh.. den Herlan”
    “Icha ada bi?”
    “Neng Icha sakit den?”
    “sakit apa bi? boleh saya masuk buat lihat keadaannya Icha bi?”
    “neng Icha di rawat di rumah sakit kayaknya den”
    “di rumah sakit, emang dia sakit apa bi?”
    “bibi kurang tahu den, Cuma neng Icha sering mimisan dan sering ke dokter tapi cuma kontrol gak pernah di rawat den”
    “oh, ya udah bi, saya langsung kesana yaa”
Herlan semakin merasa bersalah, ada apa dengan Icha. Icha yang slalu ceria, Icha kenapa kamu sayang? Aku sayang kamu tapi aku juga bingung aku juga sayang Tata. Tak kuasa Herlan meneteskan air matanya, dan mengemudikan motornya dengan kecepatan 100 km/jam. Dia sudah tak peduli dengan sekelilingnya.
Saat di rumah sakit, Herlan mencari-cari  ruang dimana aku di rawat. Saat Herlan sudah menemukan dimana kamar ku segera ia menuju ke kamar ku.
Saat sampai di kamar ku, Herlan melihat keadaan aku terbaring lemah. Herlan masuk di dalam kamar ada mama ku.
    “Siang tante”
    “eh nak Herlan, kok tahu Icha disini?”
    “iya tante tadi Herlan ke rumah tante, kata bi nah icha sakit, sakit apa icha tante?”
    “Icha sakit....” (mama ku tak kuasa menahan tangis)
    “Icha kenapa tante?” (tanya herlan)
    “Icha sudah lama mengidap sakit kanker hati stadium 3 nak”(mamaku menangis)
    “apa tante? (Herlan meneteskan air matanya)
    “sabar ya nak, kita harus siap. Tante harap kamu bisa jadi penyemangat buat Icha”
    “iya tante, Herlan akan berusaha”
    “makasih Herlan, semoga di detik-detik trakhirnya dia bisa bahagia bersama kamu”
    “maksud tante detik-detik terakhir?”
    “iya herlan, penyakit icha sudah gak bisa di sembuhkan”(mama mulai menangis)
Herlan terdiam setelah mendengar kata-kata dari mamaku, dan dia meninggalkan kamar dimana aku di rawat. Ia tak kuasa menerima semua keadaan yang Tuhan berikan buat ku.
“Ya Tuhan kenapa harus icha? icha terlalu baik. Harusnya dia mendapatkan hal yang indah dalam hidupnya, kenapa harus penyakit”(kata Herlan dalam hati dan dia meneteskan air matanya,yang tak kuasa ia tahan)
Herlan kembali ke kamar aku di rawat. Dan di lihatnya aku yang terbaring lemah tak berdaya. Wajah ku sedikit pucat.
    “cha”
    “Herlan, kamu ngapain disini?”
    “aku jenguk kamu, kenapa kamu gak pernah cerita ke aku kalau kamu”(Herlan meneskan air matanya)
    “aku gak mau kamu sedih lan, aku gak sakit apa-apa. Pasti sembuh kok”(sambil tersanyum)
    “iya sayang”
    “Tata mana?”
    “kenapa Tata sih cha?”
    “kan dia pacar kamu”
    “cha maafin aku, aku sayang kamu tapi juga sama Tata gitu”
    “iyaudah, kamu pilih Tata aja. Buat apa kamu ada disini?”
    “Herlan mau jaga icha, herlan gak akan ninggalin icha”
Herlan tak dapat berkata apa-apa. Dia tahu bahwa dia salah.
Hari-hari Herlan dilalui bersama ku,Tiap hari herlan datang ke rumah sakit untuk menjaga dan menemani ku. aku sangat bahagia. Tidak ada kesedihan karena aku memiliki sakit kanker di hatiku. Herlan juga senang bersama ku,tapi dia sekarang bingung dengan Tata.
    Tulalit...blumblum...(dering sms hp Herlan)
    “kemana aja sih sayang? Jalan-jalan yuk.. kangen tahu!” (pesan dari Tata)
    “maaf sayang aku gak bisa,ada urusan”(balasan herlan untuk Tata)
Setelah membalas pesan dari Tata, Herlan langsung mematikan Hp-nya. Ia tak mau aku sakit hati. herlan ingin aku bahagia.
Keesokan harinya di sekolah.
    “Herlan”(teriak Tata)
    “hai sayang”
    “sayang..sayang.. kemarin kemana Hp langsung di matiin?”
    “kan kemarin aku bilang,ada urusan dan bateraiku lowbet sayang”
    “oh kirain sama cewek lain”
    Enggaklah”(terpaksa Herlan berbohong, dia tak mau Tata cemburu)
Saat Herlan dan Tata berjalan bersama, tenyata Ria dan Shelsa mengetahui mereka berdua’an. Shelsa dan Riaa tidak terima, kalau sahabatnya yang sedang terbaring lemah tak berdaya di perlakukan seperti itu oleh Herlan.
Sepulang sekolah herlan dan Tata pergi berdua, herlan ingin menemani Tata. Walaupun ia tahu aku pasti menunggu herlan untuk datang. Tapi ternyata meskipun tak ada herlan kedua sahabatku ria dan Shelsa datang menjengukku. Mereka ingin tahu gimana keadaan sahabat yang mereka sayang.
    “Ichaaaaaaaaaa” (triak Shelsa)
    “huus.. jangan ribut. Kamu ini Shel”(kata Ria)
    “hehe... kangen tahu sama icha, gimana keadaanmu cha?”
    “udah baikan kok, besok pasti udah boleh pulang”
    “lho kok cepet?”(tanya Shelsa)
    “yeee,,, temenya besok pulang kok malah bilang cepet”(kata ria)
Mama ku datang.
    “Eh,Riaa ,shelsa.. lho Herlan mana?”
    “Herlan? Gak tahu tante”
    “Owh, mungkin ntar datangnya”
    “lho tante, beneran icha besok pulang?”(tanya Ria)
    “gak tahu tuh icha maksa pulang mulu”
    “emang udah bener sembuh icha ,tante? (tanya ria lagi)
    “kata dokter udah baikan kok”
Malam harinya, aku tak bisa tidur nyenyak karena aku memikirkan kemana herlan? Kenapa hari ini tidak datang. aku kepikiran Herlan terus, sampai pagi aku tak bisa memjamkan mata.
Keesokan harinya tak di sangka keadaan ku memburuk, kata doktek aku terlalu banyak berfikir dan kurang istirahat. Akhirnya aku koma.
Sepulang sekolah, Herlan menjengukku dia ingin meminta maaf karena kemarin tidak datang. Tapi dia tidak tahu kalo aku koma. Herlan bertemu dengan mamaku.
    “siang tante, Herlan mau jenguk icha”
    “icha..icha..”(mama ku menangis)
    “kenapa icha tante?”
    “icha koma nak”
    “apa tante? Kemarin lusa dia gpp kan?”
    “dia koma tadi pagi”

herlan terdiam, dia tak bisa bicara apa-apa. Apa ini salah ku karena kemarin tak datang? herlan menyesal. Tak tahu harus berbuat apa.
Saat di rumah herlan teringat akan masa-masa indah bersamaku canda tawa bersama. Cewek seperti ku jarang ia temui. Sampai akhirnya herlan tertidur.
Tepat jam 03.00 kring...kring....kring,,, nada dering Hp-nya berbunyi.
    “halo,ini siapa?”
    “ini tante nak herlan”(sambil menangis mama ku menelpon herlan)
    “ada apa tante ko menangis?”
    “icha nak herlan, icha meninggal”
Dyaar.. hati herlan tak karuan, dia benar-benar menyesal.
Keesokan harinya, aku di makamkan. herlan sangat terpukul atas kepergian ku. Begitu pula ria, Shelsa dan trutama mama ku. Mereka semua orang yang dekat dengan ku tak menyangka atas meninggalnya diriku.
Satu minggu berlalu. Kesedihan belum bisa di hapus oleh orang-orang terdekat ku. Tapi mereka harus menjalani aktifitas mereka. herlan yang tetap berpacaran dengan Tata, meskipun Tata berbeda 180o . tapi herlan menyayangi Tata. Dan akhirnya ria dan Shelsa juga menerima keadaan kalo Panji akan bahagia bersama Tata.

Disurga aku bercerita...



-TAMAT-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar